Selasa, 04 September 2012

Jenis dan Sifat Kerja Otot Manusia

Jenis dan Sifat Kerja Otot Manusia- Tulang adalah alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Tulang berfungsi menunjang pergerakan otot ketika otot berkontraksi atau berelaksasi. Dalam keseharian, otot lebih dikenal sebagai daging. Berdasarkan letaknya, dalam tubuh manusia terdapat lebih kurang 600 jenis otot yang berbeda. Otot tidak hanya menggerakkan rangka, tetapi juga menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh. Misalnya, jantung, usus, dan lambung. Kerja otot juga mengakibatkan membesar dan mengecilnya rongga dada, tempat paru-paru berada. Ada tiga karakter yang dimiliki otot, yaitu sebagai berikut.
Kontraktibilitas, adalah kemampuan otot untuk memendek. Ketika memendek, otot berkontraksi. Jika otot menempel pada tulang, otot akan menarik tulang tersebut (Gambar 4.19).
Gambar 4.19 Otot dan tulang
Gambar 4.19 Otot dan tulang. Dengan adanya otot, tulang-tulang dapat digerakkan.
Ekstensibilitas, adalah kemampuan otot untuk memanjang melebihi ukuran semula. Pada saat otot memanjang, otot berelaksasi.
Elastisitas, adalah kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula, setelah mengalami pemanjangan atau pemendekan.
1. Klasifikasi Otot. Berdasarkan morfologi, cara kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dapat dibagi menjadi tiga jenis.
a. Otot Lurik. Seperti halnya tulang, otot memiliki beberapa jenis. Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot jenis ini menempel pada rangka dan menjadi alat gerak utama (Gambar 4.20). Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Di manakah letak inti selnya? Kerja otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari.
Gambar 4.20 Lengan dibentuk oleh otot lurik
Gambar 4.20 Lengan dibentuk oleh otot lurik.
Berdasarkan cara melekatnya di tulang, terdapat dua bagian otot, yaitu origo dan insersio. Origo merupakan ujung otot yang menempel di tulang yang kedudukannya tetap (tumpuan) ketika otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot yang menempel pada tulang yang akan digerakkan ketika otot berkontraksi.
b. Otot Polos. Otot polos sering juga disebut otot organ dalam atau otot viseral. Otot polos terdapat di organ-organ dalam, misalnya di saluran-saluran dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan saluran kencing. Bentuk sel-sel otot polos menyerupai gelendong dengan satu inti di tengah (Gambar 4.21). Otot polos tidak dikendalikan oleh sistem saraf pusat sehingga otot-otot polos bekerja di luar kesadaran. Berapakah jumlah inti sel di otot polos?
Gambar 4.21 Pembuluh darah arteri mempunyai otot polos
Gambar 4.21 Pembuluh darah arteri mempunyai otot polos yang bekerja di luar kesadaran.
c. Otot Jantung. Otot Jantung memiliki struktur mirip dengan struktur otot lurik (Gambar 4.22). Hal yang membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut-serabut ototnya. Otot jantung menggerakkan jantung dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran. Sekarang, dapatkah Anda membedakan ketiga jenis otot tersebut?
2. Sifat Kerja Otot. Otot-otot saling bekerja sama ketika melakukan gerak. Minimal terdapat dua otot yang bekerja sama, otot pertama dan kedua berkontraksi ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu, kedua otot tersebut dikatakan melakukan kerja yang antagonis. Pergerakan yang disebabkan otot-otot tersebut dapat berupa ekstensor dan fleksor (meluruskan dan membengkokkan), depresor dan elevator (ke bawah dan ke atas), supinator dan pronator (menengadah dan menelungkup), dan abduktor dan adduktor (menjauhi dan mendekati sumbu tubuh).
Gambar 4.22 Otot jantung terletak di Jantung
Contoh otot yang bekerja antagonis adalah otot bisep dan trisep di lengan bagian atas (Gambar 4.23). Ketika otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi, siku terlipat dan lengan bawah terangkat. Sebaliknya, ketika otot bisep relaksasi dan otot trisep berkontraksi, siku lurus dan lengan bawah turun. Jenis gerakan yang dihasilkan otot bisep dan trisep tersebut adalah gerakan ekstensor-fleksor. Jadi, otot bisep berperan sebagai otot fleksor karena kontraksinya membengkokkan lengan. Sementara itu, otot trisep adalah otot ekstensor karena kontraksinya meluruskan lengan. Dua atau lebih otot yang berkontraksi ke arah yang sama disebut otot yang bekerja sinergis, merupakan lawan dari bekerja secara antagonis. Contoh otot yang bekerja sinergis adalah gerakan supinasi-pronasi pada telapak tangan kita.
Gambar 4.23 Otot lengan bekerja secara antagonis
Gambar 4.23 Otot lengan bekerja secara antagonis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar